Pada tulisan kali
ini saya akan menceritakan tentang perjalanan yang saya lakukan siang tadi (13 Agustus 2018) ke salah satu masjid di Malaysia, yaitu Masjid Negara. Sebenarnya
bukan cerita berupa kata-kata yang akan
mendominasi, melainkan hasil jepretan kamera HP saya tentang pemandangan masjid
atau tempat-tempat di sekitarnya.
Setelah saya
berhasil mengurus kartu KTM saya yang sempat hilang beberapa bulan lalu ketika
menghadiri rapat di KL Sentral dengan kawan-kawan satu devisi di PPI Malaysia,
saya berniat menggunakan kartu baru tersebut untuk melakukan perjalanan dengan
mengunjungi masjid-masjid di negara ini sekali seminggu, yaitu pada hari ahad.
Mengapa?
Ada banyak alasan
sih sebenarnya, antara lain: (1) Kepenatan dalam menulis selama satu minggu
rasanya sangat adil jika mengalokasikan satu hari untuk lebih bersantai dengan
traveling (tapi bawa novel juga dalam tas, untuk baca dalam perjalanan); (2)
Dengan adanya KTM khusus pelajar, perjalanan naik commuter line negara ini
amat sangat murah dengan diskon 50% dari tariff masyarakat umum; (3) Keyakinan
diri saya, bahwa mendapatkan pemahaman dan kebijaksanaan hidup tidak hanya di
menara gading (kampus) tetapi juga bisa kita peroleh dengan perjalanan. Kita akan
memperoleh pengalaman baru, berjumpa dengan orang-orang yang berbeda, cerita
yang tidak sama, mengamati hal-hal yang unik yang kadang tak pernah terpikirkan
sebelumnya; dan (4) Ingin merasakan aura Islam, di setiap masjid-masjid yang
nanti saya singgahi, insyallah akan
membawa suatua energi positif. Selain itu akan membangkitkan ghirah dalam diri kita bahwa Islam akan
terus maha tinggi, untuk memperlihatkan ketinggiannya generasi muda Islam harus
menyadari dengan keyakinan yang mantap. Selain itu akan meluruskan niat kita
untuk menuntut ilmu nantinya bahwa semuanya tujuan ibadah. Seorang penuntut
ilmu tidak akan merasa lelah jika dia menyadari dengan sepenuh hati bahwa Allah
membersamainya. Begitupun seorang penulis, jika ia menulis untuk ibadah,
meninggikan nilai luhur agamanya, maka apa yang ia tulis bermuara pada tujuan
meraih ridha ilahi, dan dia tidak akan lelah dalam meletakkan ujung pena atau
menekan keyboardnya.
Baiklah kita masuk
pada cerita. Hari ini saya mengunjungi Masjid Negara (National Mosque) Malaysia. Alamat lengkapnya yaitu: Jalan Perdana, Tasik Perdana, 50480 Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia. Kalau kita di Indonesia Masjid Istiqlal
sebagai masjid negara. Masjid Negara terletak di pusat Kuala Lumpur dan
dikelilingi bangunan-bangunan yang terkenal dan sering muncul di tv2, seperti gedung
Pusat Kesenian Islam Malaysia, stasiun tivi Al Hijrah, dan lain sebagainya.
Masjid ini sudah dirancang sejak Malaysia merdeka (1957) sebagai masjid negara
dan resmi dibuka pada 27 Agustus 1965. Ia merupakan hasil rancangan tiga orang
arsitek terkenal, yaitu: Howard Ashley, Hisham Albakri dan Dato Baharuddin Abu Kassim.
Untuk info lebih lengkapnya silahkan
googling ya.
Bagaimana cara pergi
ke Masjid Negara? Sangat mudah menurut saya, karena ia berada sangat dekat
dengan stasiun KTM. Boleh naik KTM dari rute mana pun, cari laluan Stasiun
Kuala Lumpur, ketika sampai di stasiun, silahkan turun, akan tampak kubah
masjid, tinggal jalan kaki sebentar dengan ikut jalan subway, langsung sampai
di gerbang masjid.
Ada beberapa hal
unik dan baru bagi saya yang dijumpai hari ini, yaitu: (1) Tukang jualan di
depan masjid dengan mobil box itu ternyata dari Indonesia. Mobil boxnya ada dua
di sana, yang satu orang Pekalongan (Jawa Timur), satunya lagi dari Pakanbaru (Riau).
Saya lama bercerita dengan kakak yang berasal dari Jatim itu. Beliau mengatakan
sudah sampai di Malaysia sejak akhir 2014, jualan itu bukan punya beliau, tapi
ada toke yang mempekerjakan beliau
untuk menunggu jualan tersebut. Beliau mengaku waktu sekolah sampai SMA susah
kali Bahasa Inggris tapi eh.. ketika sampai di Malaysia kemampuan Bahasa
Inggrisnya berkembang pesat. Salah satu contohnya saya perhatikan, siang tadi
sangat banyak bule-bule datang membeli dagangan beliau, ada yang nanya arah dan
sebagainya, saya perhatikan beliau fasih. Saya salut; (2) Jika bule atau
pelancong non muslim mau naik ke bagian dalam masjid, pengrus menyediakan jubah
warna ungu. Wah… pokoknya mereka kelihatan makin keren karena auratnya tertup.
(3) Ternyata ada makam beberapa mantan perdana menteri di sini, di samping ada banyak
makam pahlawan lainnya; dan (4) Saya berjumpa dengan salah seorang ustad dari Aceh
tadi. Beliau datang ke sini sudah tiga hari, menginap di tempat saudaranya.
Saya tanya kegiatan beliau di sini apa, dan beliau jawab untuk mengutip
sumbangan dari donator, karena beliau merupakan salah satu pengurus di
pesantaren di Aceh. Mulia sekali. Iseng-iseng saya tanya lagi, “Bapak pertama
kali ini ke Malaysia?” “Tidak” jawab beliau, “Tahun 2012 saya cari sumbangan
juga ke sini, dan Alhamdulillah terkumpul 30 juta rupiah”. Saya kagum dan
mendoakan, “Mudah-mudahan kali ini lebih banyak, Pak”. Beliau bukan
meminta-minta di jalan ya.., tapi menemui perantau2 Aceh yang sukses di
Malaysia dan ternyata jumlah mereka tidak sedikit saudara-saudara. Bangga sama Aceh,
tidak menyesal saya pernah ke sana dua kali. Kapan-kapan akan saya ceritakan
pengalaman seru saya di “negeri bertuah” itu.
Gambar1: Masjid Negara dipotret dari stasiun KTM Kuala Lumpur.
Gambar2: Keluar subway langsung bertemu gerbang utara masjid.
Gambar3: Ruang shalat utama masjid.
Gambar4: Kompleks taman sisi timur masjid.
Gambar5: Taman sisi timur masjid
Gambar6:
Gambar7:
Gambar8:
Gambar9:
Gambar10: Tulisan "Masjid Negara" di bagian timur masjid
Gambar11:
Gambar12:
Gambar13:
Gambar14:
Gambar15:
Gambar16:
Gambar17:
Gambar18:
Gambar19:
Gambar20: Stasiun Tv Al Hijrah di seberang jalan selatan masjid
Gambar21:
Gambar22:
Gambar23:
Gambar24:
Gambar25: Bagian dalam masjid sisi selatan, tampak beberapa orang non muslim sedang berkunjung
Gambar26: Air mancur samping ruang shalat utama
Gambar27: Makam pahlawan
Gambar28:
Gambar29:
Gambar30:
Gambar31:
Gambar32: Makam beberapa Perdana/Deputi Menteri Malaysia
Gambar33:
Gambar34:
Gambar35:
Gambar36:
Gambar37: Taman di sisi barat dan selatan masjid
Gambar38: Gedung Pusat Kesenian Islam Malaysia di seberang jalan barat masjid
Gambar39:
Gambar40: Foto jalan utama Kuala Lumpur dari sisi utara masjid
Ok sampai di sini dulu, untuk keterangan gambar akan saya terangkan jika ada waktu luang. Enjoy ur time with journey. Assalmu`alaikum…Gambar2: Keluar subway langsung bertemu gerbang utara masjid.
Gambar3: Ruang shalat utama masjid.
Gambar4: Kompleks taman sisi timur masjid.
Gambar5: Taman sisi timur masjid
Gambar6:
Gambar7:
Gambar8:
Gambar9:
Gambar10: Tulisan "Masjid Negara" di bagian timur masjid
Gambar11:
Gambar12:
Gambar13:
Gambar14:
Gambar15:
Gambar16:
Gambar17:
Gambar18:
Gambar19:
Gambar20: Stasiun Tv Al Hijrah di seberang jalan selatan masjid
Gambar21:
Gambar22:
Gambar23:
Gambar24:
Gambar25: Bagian dalam masjid sisi selatan, tampak beberapa orang non muslim sedang berkunjung
Gambar26: Air mancur samping ruang shalat utama
Gambar27: Makam pahlawan
Gambar28:
Gambar29:
Gambar30:
Gambar31:
Gambar32: Makam beberapa Perdana/Deputi Menteri Malaysia
Gambar33:
Gambar34:
Gambar35:
Gambar36:
Gambar37: Taman di sisi barat dan selatan masjid
Gambar38: Gedung Pusat Kesenian Islam Malaysia di seberang jalan barat masjid
Gambar39:
Gambar40: Foto jalan utama Kuala Lumpur dari sisi utara masjid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar