Ramadhan, Selamat Datang - Cerita si Buyung

Latest

Menghimpun Serpihan Perjalanan Seorang Pemuda Minangkabau

Rabu, 16 Mei 2018

Ramadhan, Selamat Datang


Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kesempatan di antara hamba-hambaNya untuk kembali mengecap Ramadhan tahun ini. Setahun belakangan banyak hal yang telah terjadi, dunia terus berputar, ada yang datang dan yang pergi, ada yang lahir dan ada pula yang menghembus nafas terakhir. Maka kita adalah di antara makhluk yang paling beruntung.

Ramadhan seharusnya dijadikan sebagai momen bersih-bersih. Artinya, dosa-dosa dan kemaksiatan selama ini yang dilakukan secara berulang, hendaknya ditinggalkan sejauh-jauhnya sembari mengharap kekuatan dari Allah dalam istighfar taubat. Pembersihan diri tidak hanya kepada Allah, tapi juga pada sesama manusia. Terutama ibu bapa, harus lah kita memohon maaf dan keridhoan mereka dalam memasuki bulan yang suci ini.

Ramadhan juga sebagai ajang melatih kedisiplinan. Selama ini kita hilir mudik tak tentu arah, ketika perut lapar makan dimana tempat dan kapan saja, shalat berjamaah lima waktu yang masih kecolongan karena dikencingi Iblis, handphone dan media sosial sebagai penyumbang terbesar dalam membuang waktu, mulai saat ini semuanya mesti didisiplinkan. Kuatkan kain sarungmu, kontrol makan ketika berbukamu, sentuh lebih sering mushafmu, dan olah ragamu alihkan pada rukuk dan sujud.

Ramadhan adalah bulan berbagi karena di sana kita merasakan kondisi real ketika perut kosong dan keletihan. Harta banyak tiada guna jika mulut tidak boleh mengunyah. Lihat di sekelilingmu, anak yatim, fakir miskin, dan orang-orang terlantar menunggu hak mereka dalam irisan hartamu. Ketika tanganmu memberi sebenarnya hatimu menerima. Sakinah bersemai di relung kalbu ketika saudaramu tersenyum karena uluran tanganmu.

Tentunya dalam hati kecil kita sangat berharap kualitas Ramadhan tahun ini lebih meningkat dari yang sebelumnya. Ada banyak Ramadhan yang telah kita lalui namun setelah ramdhan pergi tidak memberi kesan pada diri. Ibadah perlu digenjot selama ramadhan dengan perencanaan agenda-agenda berkualitas selama bulan yang mulia ini. Kualitas ibadah bisa tercapai melalui penambahan kualitas keilmuan dan komitmen untuk meningkatkan kekerapan untuk menjalankannya.

Mari kita masuki ramadhan dengan hati gembira dan penuh harap karena keyakinan penuh bahwa pintu ampunan dan rahmat Allah terbuka lebar. Tidak hanya dengan euforia belaka, melainkan juga menyusun strategi jitu agar training selama satu bulan ini berhasil. Selamat datang Ramadhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar