Postingannya sudah terlambat satu minggu lebih sejak peristiwa berlangsung. Ya... kami berkunjung ke hot springs pada hari minggu kemaren. Kunjugan bersifat dadakan, karena dibangunkan dari tidur habis subuh (kebiasaan buruk mahasiswa di hari minggu) untuk berangkat ke lokasi.
Kami berangkat naik mobil salah seorang teman dan setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam kami sampai di Sings Klah. Hari ini minggu, tapi ketika kami hendak beli tiket pengunjung belum terlalu ramai. Satu orang bayar RM 15 untuk 1 tiket dan salah satu dari kami berempat yang menanggung tiket. Yes dibayarin artinya gratis.
Dari tempat penjualan tiket ke lokasi pemandian kami dijemput oleh kendaraan panjang terbuka, mirip kereta api. Kalau di kampung saya namanya "odong-odong". Benda inilah yang bolak balik secara berkala dalam waktu tertentu untuk antar jemput pengunjung. Ketika kami naik, tidak ada orang lain lagi, maka keluarlah jurus narsis, selfie dengan kamera HP di atas odong-odong tersebut.
Kondisi cuaca tidak terlalu panas, awan melingkupi di atas sana, sesekali gerimis kecil turun membasahi tanah kering dan dedaunan. Ku lihat pepohonan hijau tertata dengan apik menambah keindahan sensasi alam terbuka.
Akhirnya kami tiba di pintu masuk lokasi pemandian. Terlihat mushallah yang cukup menampung untuk shalat berjamaah. Saya akui inilah salah satu keistimewaan Malaysia bagi saya sebagai seorang muslim. Negeri ini sangat memperhatikan keberadaan tempat ibadah. Setahu saya di setiap tempat wisata yang saya kunjungi selalu disediakan surau. Bahkan di kampus-kampus, hampir di setiap gedung ada mushallah utama.
Kami berangkat naik mobil salah seorang teman dan setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam kami sampai di Sings Klah. Hari ini minggu, tapi ketika kami hendak beli tiket pengunjung belum terlalu ramai. Satu orang bayar RM 15 untuk 1 tiket dan salah satu dari kami berempat yang menanggung tiket. Yes dibayarin artinya gratis.
Dari tempat penjualan tiket ke lokasi pemandian kami dijemput oleh kendaraan panjang terbuka, mirip kereta api. Kalau di kampung saya namanya "odong-odong". Benda inilah yang bolak balik secara berkala dalam waktu tertentu untuk antar jemput pengunjung. Ketika kami naik, tidak ada orang lain lagi, maka keluarlah jurus narsis, selfie dengan kamera HP di atas odong-odong tersebut.
Kondisi cuaca tidak terlalu panas, awan melingkupi di atas sana, sesekali gerimis kecil turun membasahi tanah kering dan dedaunan. Ku lihat pepohonan hijau tertata dengan apik menambah keindahan sensasi alam terbuka.
Akhirnya kami tiba di pintu masuk lokasi pemandian. Terlihat mushallah yang cukup menampung untuk shalat berjamaah. Saya akui inilah salah satu keistimewaan Malaysia bagi saya sebagai seorang muslim. Negeri ini sangat memperhatikan keberadaan tempat ibadah. Setahu saya di setiap tempat wisata yang saya kunjungi selalu disediakan surau. Bahkan di kampus-kampus, hampir di setiap gedung ada mushallah utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar